Mengocok Telur

Telur, stok andalan di dapur. Ketika badan nggak enak, tiba jadwal masak kok 'asa asa', bikin dadar telur. Ibu sayur nggak lewat padahal jatah sayur buat tiga hari sudah habis, ceplok telur. Anak susah makan diimingi telur kecap. Alhamdulillah nggak segitunya dan nggak sampai bisulan 😝

Seperti sore tadi,
"Bi dah laper belum?" Tanya bunda

"Udah..., Lauk apa dek?"

"Saya masih, tapi lauknya belum ada, goreng telur aja ya..." Bunda menyodorkan Firaz  untuk digendong abinya

Mas Jundi yang sejak tadi jahil narik narik rok bunda, coba bunda alihkan

 "masak telur yuuk mas..."

Mas Jundi membuntuti bunda ke dapur. Saat bunda nyeplokin 2 butir telur dimangkung, tanpa diminta mas Jundi langsung menawarkan diri untuk mengocok. Dan lupa dengan adegan menarik rok.

Selanjutnya mas Jundi meminta untuk memasukkan garam. Bunda yang mengambilkan di sendok, dan mas Jundi yang menuangkan di mangkuk telur.

Mas Jundi asyik mengocok, bunda mengiris bawang merah, bawang putih, dan dua buah cabe.

Bunda perkenalkan pada mas Jundi bumbu bumbu masak tadi.

Mas Jundi sangat antusias, kalau urusan masak, kelihatannya memang jadi kesukaannya.

Anak lelaki pun mesti bisa masak.
Seandainya kelak cita citanya menjadi koki atau chef, itupun tidak masalah. Yang penting total dan profesional.

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP

Posting Komentar