Mengembangkan Imajinasi 8: Pak Tani dan Seekor Anjing
Hiduplah sepasang suami istri. Mereka hidup sebagai petani. Memiliki seekor anjing yang dirawatnya sejak kecil. Anjing itu sangat menyayangi Bapak dan Ibu Tani begitu juga sebaliknya. Anjing selalu setia menjaga rumah petani itu. Dia Anjing yang patuh.
Suatu ketika Bapak dan Ibu Tani memiliki seorang anak. Suatu hari Bapak dan Ibu Tani memerintahkan anjing untuk menjaga rumah karena di dalam ada Bayi Mereka. Sedangkan Bapak dan Ibu Tani harus pergi ke kebun.
Setelah beberapa lama Bapak dan Ibu Tani pulang ke rumah. Dari kejauhan terdengar suara bayi menangis, namun tak lama kemudian tangisan terhenti. Sesampai di halaman rumah, Bapak dan Ibu Tani melihat mulut si anjing terdapat bekas bekas darah.
Pak Tani marah, darahnya berdesir.
"Anjing tak tahu diri, tega-teganya memakan anakku!!"teriak Pak Tani
Kemudian Pak Tani mengambil galah, memukul Anjing itu berkali-kali dan mengucapkan sumpah serapah. Namun Anjing itu diam dan pasrah. Sampai Akhirnya Anjing itu pun mati.
Setelah anjing mati, Pak Tani bergegas masuk ke dalam rumah. Tampak seorang bayi mungil tersenyum-senyum, sedangkan di sebelahnya terdapat bangkai ular yang sangat besar.
Ternyata darah di mulut Anjing itu adalah darah ular, Anjing itu telah berjuang mati-matian untuk menjaga si bayi dari serangan ular.
Pak Tani sangat menyesal, dia menangis dan memeluk mayat si anjing. Namun semua terlambat. Anjing yang baik hati itu sudah mati.
Ibrah dari cerita
🌷 Saling berkasih sayang sesama makhluk Tuhan
🌷 Jangan menduga-duga Carilah kebenaran
🌷 Hati-hati dalam bertindak agar tidak menyesal kemudian.
#day8
#Tantangan10hari
#GameLevel10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Posting Komentar