Pernah merasa gagal? Itu hal yang wajar
Yang tidak wajar adalah ketika mengalami kegagalan kemudian merasa dunia berhenti berputar 😂
Sejatinya kegagalan hanya soal cara pandang.
Orang yang positif akan memandang kegagalan sebagai langkah untuk melecut energi agar lebih baik lagi.
Namun ada juga yang menganggap kegagalan adalah sebuah kesalahan yang tidak bisa diampuni. Beuuuh…😁
Nah… untuk menjaga performa kunci pertama ketika menghadapi kegagalan adalah ‘berprasangka baik pada Allah’.
Bisa jadi Allah memberikan takdir tersebut agar kita memperoleh takdir dan pencapaian yang lebih baik di dunia.
Atau bisa juga Allah sudah siapkan waktu yang tepat agar kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih beruntung dan terhindar dari rasa ujub yang berlebihan yang akan menyelamatkan kita dari dosa.
Takdir Allah selalu baik, termasuk kegagalan ini. Manusialah yang kadang memandangnya sebagai sesuatu yang buruk. Bahkan dari kegagalan ada banyak kebaikan dan hikmah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dan sudah selayaknya dirayakan dengan memaknainya sebagai sesuatu yang positif.
Sikap tersebut sangat penting dimiliki oleh seorang pengusaha, yang seringkali untuk mencapai kesuksesan harus melewati kegagalan berkali-kali.
Apa yang bisa kita rayakan dari sebuah kegagalan?
1. Ketetapan Allah Selalu Baik
Sebagai seorang muslim kita harus meyakini bahwa apa yang Allah tetapkan pastilah yang terbaik. Ketika tepat moment merasa gagal kadang kita merasa sangat terpuruk tetapi beberapa waktu setelah itu kita baru bisa mengambil hikmah "oh ternyata ini rencana indah Allah dibalik kegagalan kemaren" dan tak jarang dengan mudah kita tersenyum untuk kegagalan yang kita alami di waktu yang lalu.
Dari situ kita belajar, ketika tepat kita merasa gagal, yakini bahwa Allah sedang mempersiapkan pahala sabar. Bahkan Allah juga sedang merencanakan hal yang jauh lebih indah. Maka ikhlaskan kegagalan dan segera bangkit menyongsong kebaikan.
Begitupun dalam usaha, sebelum menemukan bisnis BP banyak mitra yang berulangkali mengalami kegagalan dalam usaha. Usaha kuliner macet, usaha pulsa ketipu, usaha pakaian nggk laku, habis waktu. Mengalami kebangkrutan. Ya sudah ikhlaskan.
Ternyata itu jalan Allah untuk mempertemukan pada takdir yang lebih baik, yaitu bertemu dengan bisnis BP. Bisnis yang lebih praktis, mudah dijalankan, profitnya sangat lumayan, dibimbing oleh mentor, dan juga komunitas yang sangat positif. In shaa Allah lebih banyak kebaikan yg diperoleh.
2. Kuat Dengan Bersandar Penuh Pada Allah
Tugas manusia bukan menetapkan hasil tapi bersungguh sungguh pada ranah ikhtiar dengan Itqon. Teliti, hati-hati, sepenuh hati, bermutu tinggi, sulit disaingi. Baik dalam ikhtiar bumi atau ikhtiar langitnya. Bukan lagi kita mempertimbangkan penilaian manusia atas apa yang kita kerjakan. Tapi hanya mempertimbangkan keridhaan Allah saja, keridhaan sang penguasa Alam semesta. Tentunya kita akan pasang standar tinggi.
Alhamdulillah di komunitas BP kita selalu dibimbing untuk ITP, Inprove the Process dan juga ASUS, Amati, Susuli, Ungguli, Sempurnakan baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Maka jangan heran generasi BP ini in shaa allah menjadi generasi yang kuat.
3. Melejit Melalui Evaluasi Diri
Tahu alat atau mainan ketapel? Agar peluru ketapel bisa terlontar jauh kedepan maka kita harus menariknya ke belakang, kemudian melepaskan.
Layaknya merespon kegagalan. Ketika mendapati kegagalan seakan kita mengalami kemunduran. Jangan berlarut segera evaluasi diri. Ikhlaskan yang sudah terjadi. Segera bangkit perbaiki yang salah, improve the proces. In shaa Allah kita akan melaju lebih cepat menjemput keberhasilan.
Misal ketika kita berulangkali mengajak mitra ternyata selalu mengalami penolakan. Please jangan loyo, alih-alih malah berhenti. Evaluasi apa yg belum tepat.
Jangan jangan kita belum praktek materi daging pak James Qwee, tentang How to Handle Sales Objections
Kalau belum dipelajari, segera pelajari. Ingat untuk mengalami percepatan, dalam setiap prosesnya gunakan ASUS (Amati, Susuli, ungguli, sempurnakan). Kalau sudah lakukan ASUS tinggal tunggu, pasti bakal melejit.
4. Berani Bermimpi Besar
Kegagalan adalah hal yang biasa dilewati oleh setiap pengusaha sukses. Penting menyadari dan menjadikan kegagalan sebagai pijakan untuk melompat lebih tinggi.
Orang yang menyadari kegagalannya ia akan mengevaluasi, memperbaiki dan improve the process. Maka orang seperti ini adalah sang pemimpi besar. Dia tidak akan pernah takut memasang standar tinggi. Standar tinggi tentunya berefek pada usaha yang lebih dari kebanyakan. Otomatis hasil yang diperoleh juga akan berbanding lurus.
Jadi jangan takut gagal dan teruslah bermimpi besar karena akan lebih mendekatkan pada kesuksesan.
Bayangkan saja ada dua mitra. Mitra pertama memasang target penjualan 1000 botol bulan februari dengan stoknya 1200 botol. Sudah membuat list sedekah ke mana saja. Pasti harapan tinggi untuk menjual habis seluruh stoknya. Maka yang biasanya sehari hanya menawarkan pada 30 orang dia akan meningkatkan menjadi 70 orang. Meminta sama Allah dengan rajin TDST (Tahajud, Doa, Sedekah, Tilawah).
Sedangkan mitra kedua pasang target penjualan 100 botol tapi stoknya hanya 80 botol. Dia berfikir, "sehari cukup jual 3 botol aja, cukup japri aja 10 orang, yang penting cukup untuk kebutuhan sehari hari"
Dari ilustrasi sudah terlihat, jelas siapa yang memiliki mimpi besar, mengeluarkan effort lebih maksimal.
Nah kira-kira siapa yang mencapai kesuksesan terlebih dahulu?
5. Cerita Hikmah
Kegagalan adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita kembali dekat dan didekap Allah. Kegagalan akan membuat orang menjadi rendah hati. Terhindar dari rasa jumawa.
Dari kegagalan kita bisa memotivasi diri dan orang lain. Bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Tapi proses restart memperbaharui semangat, memperbaharui usaha, memaksimalkan hasil.
Dengan merasakan kegagalan pula kita akan lebih bisa merasakan manisnya kesuksesan.
So, jadi pengusaha jangan takut gagal. Mari kita rayakan untuk mendapatkan karunia Allah yang lebih besar.
Rangkasbitung, 11 Februari 2021
Tantri Mega Sanjaya
Posting Komentar