Bismillahirohmanirrahim…
Alhamdulillah bisa mulai mengikuti perkuliahan Bunda Salihah. Qodarullah di saat semangat menggebu memulai perkuliahan Allah memberi hadiah virus C-19. Selama 2 pekan aktivitas sangat terbatas. Dan qodarullah belum bisa mengikuti perkuliahan Bunda Salihah sehingga harus mengejar materi jurnal pertama pada saat memasuki waktu pertengahan materi jurnal kedua.
Alhamdulillah banyak hikmah yang diperoleh. Bahwa sakit yang Allah hadiahkan adalah sarana belajar agar kita lebih banyak bersyukur dengan nikmat sehat. Memanfaatkan masa sehat dengan sebaik baiknya. Memanfaatkannya sebaik mungkin kehidupan untuk meluaskan manfaat. Seperti spirit yang saya pelajari dikampus pembaharu “Dari Rumah untuk dunia” yang bisa saya artikan juga “Dari Diri Sendiri untuk Orang Lain”.
Maka pada jurnal kedua ini saya memulainya dari identifikasi masalah yang seharusnya sudah dikerjakan pada jurnal 1. Beberapa macam masalah yang saya alami sudah dikelompokkan berdasar jenisnya dan akhirnya saya ambil 1 masalah yang dalam kurun waktu setahun belakangan ini sangat menyita pikiran dan perhatian saya, yaitu ketidakberdayaan bunda dalam menghadapi permasalahan ekonomi keluarga
Setelah selesai mengidentifikasi masalah selanjutnya masuk pada jurnal kedua yaitu menemukan teman dan membangun tim. Kita akan berkolaborasi bersama anggota tim menjadi bagian penggerak menjadi solusi dari permasalahan ini.
Untuk menemukan teman upaya kampanye dilakukan. Dengan waktu yang sangat terbatas saya memutuskan membuat video narasi berikut deskripsi untuk pendaftaran. Kampanye saya publikasikan pada tanggal 22 juli di akun facebook bisa dilihat disini https://www.facebook.com/100008945760793/videos/1057616331438782/
juga diinstagram dapat dilihat pada link ini https://www.instagram.com/p/CRnQGknHuLG/?utm_medium=copy_link
Namun sebelum saya melakukan kampanye saya sudah bersepakat dengan suami. Kita akan menjadi satu tim, beliau akan menjadi tim dan juga support system pertama saya. Dan qodarullah hingga saat ini kami belum memiliki tambahan anggota tim. Mungkin hal ini dikarenakan narasi yang saya angkat kurang mendetail dan mengena dihati pembaca atau bisa jadi tampilan kampanye saya kurang menarik atau user persona yang belum saya keluarkan sehingga mereka belum terpesona he..he..
Namun bermula dari empati akan tetap menjadi sebuah aksi yang nantinya akan memberi nilai pada kehidupan. Sesuatu yang kita yakini akan mendatangkan kebermanfaat harus diperjuangkan. Allah tidak melihat hasilnya tetapi bagaimana proses yang dilakukan. Semoga Allah ridho.
Karena user pesona belum muncul saat kampanye, apakah saya akan kampanye lagi? He..he.. kebaikan harus terus dikampanyekan bukan?
Kampanye pertama saya masih belum berhasil karena saya kurang sistematis memahami sistematika pengerjaan jurnal. Pemahaman saya terhadap penjelasan yang ibu Septi sampaikan kurang utuh. Ingin mengejar target dengan cepat ternyata tidak tepat he..
Selama proses menggarap jurnal dua ini. Rada terkaget kaget sendiri
“Lho harusnya ini dulu yang harus dikerjakan sebelum kampanye…”
Baiklah sembari berjalan saya akan memperbaiki kampanye kembali dengan menyempurnakan jurnal kedua ini. Bismillah
Karena tim kita masih terdiri dari dua orang maka pembagian peran masih fleksibel. Saya berperan lebih pada publikasi atau muncul kepermukaan, sedangkan suami akan menjadi support system bermain dibelakang layar. Berawal dari kita berdua semoga bermanfaat bagi semesta.
Akhirnya saya berdoa semoga Allah terus mendampingi setiap aktivitas kita, sekecil apapun yang dilakukan semoga bernilai pahala di hadapan Allah. Aamiin
#membanguntimyangsolid #ibupembaharu #bundasaliha #darirumahuntukdunia #hexagoncity #instituibuprofesional #semestakaryauntukindonesia
Posting Komentar