Apa yang biasa dilakukan dalam menyambut anak dari sekolah? Biasanya kita bertanya, "Tadi belajar apa, Nak?", atau "Udah bisa apa, Nak? Coba lihat bukumu", atau semisalnya.
Pada saat itu anak pulang sekolah dalam kondisi lelah, lapar, dan kehabisan energi. Dalam kondisi itu penyambutan dengan pertanyaan di atas sepertinya kurang tepat. Akan lebih baik jika pertanyaan itu diganti dengan yang memancing reaksi bersemangat. Misalnya "Tadi main apa di sekolah? Ketemu teman siapa saja?" Meskipun konteksnya sekolah untuk belajar namun bagi anak bermain merupakan hal yang sangat penting. Berbagai kegiatan dibingkai dalam sebagai bentuk bermain.
Orangtua berempati dengan kondisi anak. Merespon kondisi mereka dengan reaksi positif agar diterima dengan positif pula. Pendidikan memang penting. Namun, tidak kalah pentingnya membuat mereka bahagia dalam proses pendidikan itu. Maka, berbagai cara dapat dilakukan agar membuat mereka bahagia.
Hal ini bisa kita lakukan dengan cara memberikan pujian terhadap aktivitas mereka. Pujian yang tulus akan membuat mereka termovitasi dan menganggap aktivitas yang mereka lakukan merupakan aktivitas yang hebat. Selanjutnya, berikan apresiasi. Bisa dengan memberikan hadiah tertentu yang mendukung aktivitas mereka. Hadiah tidak harus mahal yang penting bermanfaat. Hadiah yang diberikan dengan ketulusan akan memberikan suntikan motivasi. Hadiah yang diberikan dengan sepenuh hati akan diterima dengan senang hati.
Pembangunan sumber daya manusia Indonesia menjadi prioritas. Generasi muda saat ini akan menjadi pelaku utama pembangunan. Oleh karena itu, mereka harus disiapkan dengan sebaik mungkin untuk mengelola negara. Salah satu persiapan itu adalah melalui pendidikan.
Pendidikan kita saat ini masih menitikberatkan pada aspek kognitif saja. Hal ini terlihat dari besarnya porsi perhatian terhadap prestasi siswa pada ranah akademik saja. Padahal berbagai hal dalam kehidupan tidak cukup hanya dihadapi dengan kecerdasan akademik saja. Hidup yang penuh berbagai hal harus bisa dihadapi dengan kejujuran, kedisplinan, bertanggung jawab, bekerja sama, dan lainnya. Karakter-karakter inilah yang sangat penting. Inilah bekal Hidup bertetangga, bermasyarakat dan bernegara.
Paradigma ini harus ditanamkan benar pada orangtua. Bahwa sebaiknya tidak memaksakan anak harus pintar pada semua bidang mata pelajaran. Meyakini bahwa setiap anak istimewa dengan potensinya. Semua anak merupakan anak cerdas dalam bentuk terbaiknya.
Dalam program pendidikan penguatan karakter (PPK) terdapat lima nilai utama yang menjadi prioritas yaitu religius, integritas, nasionalisme, mandiri, dan gotong royong. Ini pula yang hendaknya diprioritaskan untuk ditumbuhkan di sekolah.
Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut dalam pembelajaran di kelas. Kepala sekolah dapat mendesain kebijakan yang menunjang PPK tersebut dengan melibatkan orangtua dan masyarakat untuk bersinergi.
Optimis Pada Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lama. Hal yang ditakutkan adalah terjadi kebosanan anak karena lama belajar di rumah. Orangtua harus waspada. Menuntaskan kewajiban belajar memang penting. Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga psikologis anak. Jangan biarkan anak merasa sendiri dalam melewati hari-hari belajar mandiri. Perlihatkan bahwa orangtua juga sedang berjuang menghadapi kondisi ini. Bangun kebersamaan. Jadikan kondisi pandemi ini sebagai pembelajaran untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi.
Bangun kebersamaan dengan mendampingi anak belajar daring, membahas tugas, atau refleksi dari pembelajaran. Sebagai alternatif bisa juga dengan membahas dan melakukan kegiatan harian. Hal ini untuk menghindarkan dari kebosanan. Bangun kedekatan keluarga dengan banyak komunikasi dan melakukan kegiatan rumah.
Pembelajaran yang tepat pada masa pandemi adalah pembelajaran kontekstual. Dengan begitu, anak dapat merasakan keterkaitan ilmu yang dipelajari dengan kenyataan yang terjadi. Mengajarkan nilai-nilai empati, menjaga kesehatan dan kebersihan, serta beradaptasi pada masa pandemi menjadi hal yang tepat dilakukan. Memelihara suasana bahagia dapat menumbuhkan kreativitas, meningkatkan antusias, dan mengembangkan imajinasi anak.
Posting Komentar